Monday 3 June 2013

Parah




Masih berdiri tegak di sudut jendela, 
mengharap kan mendung bertukar hujan, 
menemani waktu airmata hampir mahu jatuh, 
sembah ke bumi. 
 
Termenung, 
Aku sendiri tidak tahu sampai bila. 
Mungkin sampai mati. 
 
"sayang, aku mahu hidup seperti Radit dan Jani. Mereka tidak punya uwang, namun mereka punya cinta. Bersama dalam susah atau senang." 
"Sayang, dalam banyak banyak bintang. aku mahu yang ada dalam mata kamu. Mata yang lebih bersinar daripada bintang di langit." 
"Sayang, biar jari kita bertaut penuh kasih. pernuh harga. penuh ketawa dan airmata."
 
Jahil aku. 
Kalian, bisa bantu aku untuk terus bangun. 
Bisa bantu aku untuk terus berdiri pandang tegak kehadapan. 
 
 
 
Aduh! Cilaka punya kehidupan. Aku jumpa jalan buntu. FU! 


No comments:

Post a Comment